Sabtu, 29 Oktober 2011

TARI PENDET


Tari Pendet merupakan Tari yang berasal dari Bali. Tari-Tarian ini termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari asal Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an.
            Pada dasarnya dalam tarian Pendet ini, para gadis muda hanya mengikuti gerakan penasi perempuan senior yang ada didepan mereka, yang bertanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tarian ini tidak memerlukan latihan yang terlalu intensif.
            Pada awalnya, Tari Pendet ini merupakan tarian pemujaan yang banyak diperagakan di Pura-Pura yang ada di Bali. Tarian ini menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa dan Dewi ke alam Marcapada. Tarian ini sebagai bentuk persembahan masyarakat terhadap Dewa dan Dewi tersebut. Tari Pendet di ciptakan dengan semangat ngayah (sukarela), dan tarian ini diakui dibuat dengan cara komunal bukan dengan cara perseorangan. Tari Pendet ini juga disebut sebagai penghormatan terhadap leluhur dan disebut juga saebgai tari Bhatara ataupun tari Bhatari. Dan tarian ini dipentaskan dihalaman Pura, menghadap ke Pelinggih, tempat dimana Bhatara dan Bhatari di simpan.
           
»»  READMORE...

Minggu, 16 Oktober 2011

LANDEK (Karo Traditional Dance)

Landek is a term dancing in traditional languages ​​Karo. According to the Karo people, movements of landek always symbolize something or tell a story. Each representation is usually describes human characteristics and one's relationship with other people in their social life.
            In general, traditional dance Karo (Landek) is divided into 3 types, that is: 1)Religious Dance, 2) Traditional Dance, and 3) youth dance. Some of the Religious Dance: Dance Teacher, Mulih-mulih, Tungkat Dance, Dance Peselukken, and dance-tembut Tembut. This dance is usually done by the group Guru or shaman group.
Traditional dance is usually performed by close family group during traditional ceremonies. Families are divided into groups: Children Beru, Kalimbubu, Sembuyak, Sukut. The purpose of this dance is as a traditional tribute. For Young-Mudi dance, ritual and religion are not binding on. Here only the needed agility and beauty in this menari.Tari more functionalized on entertainment.
            In dance activities karo (landek), there are three main aspects related to this dance. Third aspect is referred to as the Karo Dance forming elements, namely the motion: 1) endek (down-up), 2) Njole (body sway) and 3) Lempir Tan (tapering fingers). In the dance of Karo, shear legs, waist motion, and do not flirt too much in exploration because, according to customs Karo, it's not polite. But, lately the Karo in contemporary culture, especially after the popularity of a new Karo song, it also created some new dances with certain regulations, such as dance Surit Piso,  Terang Bulan Dance, Dance Mbuah Page, and others.
»»  READMORE...